Olahraga angkat berat atau weightlifting selama ini lebih dikenal sebagai latihan fisik untuk membentuk tubuh berotot dan meningkatkan kekuatan.
Di balik kegunaannya dalam estetika fisik, penelitian ilmiah terbaru menunjukkan bahwa olahraga angkat berat juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung.
Latihan ketahanan seperti angkat beban bukan sekadar soal membangun massa otot, tetapi juga melatih fungsi kardiovaskular, mengurangi risiko penyakit jantung, bahkan menurunkan angka kematian akibat stroke dan serangan jantung.
Studi Ilmiah: Latihan Beban Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Iowa State University dan dipublikasikan dalam Medicine & Science in Sports & Exercise menemukan bahwa latihan beban selama kurang dari satu jam per minggu dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke hingga 40–70%.
Penelitian ini melibatkan hampir 12.600 partisipan dewasa selama lebih dari 10 tahun. Para peneliti mencatat bahwa mereka yang melakukan latihan ketahanan rutin memiliki risiko yang jauh lebih rendah terkena:
- Penyakit jantung koroner
- Stroke
- Sindrom metabolik
- Kolesterol tinggi
Yang menarik, manfaat ini tetap dirasakan meski latihan dilakukan hanya 1–2 kali seminggu, dan tidak harus dalam durasi panjang.
Mengapa Angkat Berat Baik untuk Jantung?
Latihan angkat berat memberikan banyak manfaat fisiologis yang mendukung kesehatan jantung, di antaranya:
Meningkatkan sirkulasi darah
Latihan beban meningkatkan efisiensi jantung dalam memompa darah dan membantu menurunkan tekanan darah.
Mengurangi lemak tubuh
Lemak berlebih, terutama di area perut, berkaitan erat dengan penyakit jantung. Weightlifting membantu membakar lemak dan menjaga komposisi tubuh tetap sehat.
Mengontrol gula darah
Latihan beban meningkatkan sensitivitas insulin sehingga membantu mencegah dan mengontrol diabetes tipe 2, salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.
Mengontrol kolesterol dan trigliserida
Latihan ketahanan terbukti meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) dan menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat).
Tidak Harus Berat: Latihan Ketahanan Bisa Dimulai dari Sederhana

Bagi yang belum terbiasa dengan barbel atau gym, jangan khawatir. Latihan ketahanan tidak selalu berarti angkat beban besar. Beberapa aktivitas berikut juga memberikan manfaat serupa:
- Push-up dan sit-up
- Lunges dan squats
- Plank dan wall sit
- Mengangkat beban ringan di rumah
- Menggunakan resistance band
Yang terpenting adalah konsistensi dan progresi bertahap. Mulai dari yang ringan, kemudian tingkatkan beban atau durasi seiring waktu.
Siapa Saja yang Bisa Melakukannya?
Menurut Dr. Alon Gitig, ahli jantung dari Mount Sinai Riverside Medical Group, latihan ketahanan aman dilakukan oleh pria maupun wanita dari segala usia, selama kondisi fisik memungkinkan.
Namun bagi penderita penyakit jantung atau gangguan kesehatan lain, konsultasi dengan dokter atau fisioterapis sangat disarankan sebelum memulai program latihan.
Tips Aman Melakukan Latihan Angkat Berat untuk Jantung
- Pemanasan sebelum latihan untuk mencegah cedera otot.
- Fokus pada teknik daripada berat beban.
- Gunakan napas yang teratur, hindari menahan napas saat mengangkat beban.
- Lakukan pendinginan dan stretching usai latihan.
- Istirahat cukup, jangan memaksakan diri jika merasa pusing atau lelah berlebihan.
Kini semakin jelas bahwa olahraga angkat berat bukan hanya untuk membentuk tubuh atletis, tetapi juga merupakan langkah efektif dalam menjaga jantung tetap sehat dan kuat.
Bahkan dengan waktu latihan yang singkat tiap pekan, Anda bisa mendapatkan perlindungan signifikan dari risiko penyakit kardiovaskular.
Tak perlu takut dengan angkat berat. Mulailah dari yang sederhana, dan rasakan bagaimana kesehatan jantung, kekuatan tubuh, dan kualitas hidup Anda meningkat seiring waktu.