Mengisi ban kendaraan dengan angin biasa kini dianggap kurang aman dan stabil, sehingga orang lebih memilih mengisinya dengan nitrogen. Tak heran di sepanjang jalan utama kota besar sudah banyak dijumpai stasiun pengisian nitrogen yang memudahkan bagi kendaraan jika mengalami ban kempes.
Yang jadi masalah adalah, jika ban kempes di wilayah yang tidak mempunyai bengkel pengisian nitrogen. Kadang supir memilih untuk terpaksa menambah angin biasa agar kendaraan bisa tetap berjalan.
Jadi, ban akan berisi nitrogen dan angin biasa atau dicampur. Melansir dari laman Intersport.id, hal ini cukup berbahaya.
Penggunaan nitrogen untuk mengisi ban, akan membuat tekanannya stabil dan cengkeraman ke aspal lebih maksimal. Di sisi lain nitrogen pun tak memicu oksidasi atau terjadinya karat di pelek ban. Ini membuat usia ban lebih panjang digunakan.
Nah, jika dicampur antara nitrogen dan angin biasa, sekilas akan tampak bahwa hal itu tidak memicu bahaya. Namun efeknya adalah tekanan ban jadi tidak stabil.
Apabila kendaraan dipergunakan untuk jarak jauh dan kecepatan tinggi, suhu panas, risiko paling buruk yang dapat terjadi adalah ban bisa meledak. Ini akibat tekanan udara dalam ban meningkat.
Karenanya tidak disarankan bagi Anda untuk mencampur pengisian ban dengan angin serta nitrogen. Semoga bermanfaat.