Jejaring sosial Facebook saat ini tengah mengalami badai krisis akibat kasus kebocoran data 50 juta pengguna. Angka kebocoran yang fantastis ini membuat banyak orang meragukan keamanan data dan privasi mereka di jejaring sosial yang identik dengan warna biru tersebut. Mark Zuckerberg, CEO sekaligus pendiri Facebook memang sempat menghilang dan kini muncul untuk memberikan tanggapannya.
Skandal kebocoran 50 juta data pengguna Facebook ini sukses membuat saham FB anjlok dan kehilangan valuasi hingga total USD 45 miliar! Ini kerugian yang sangat fantastis. Hal ini membuat kekayaan Mark Zuckerberg turun drastis. Lalu apa yang dikatakan oleh Mark Zuckerberg mengenai masalah kebocoran data yang terjadi di jejaring sosial besutannya?
“Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi data Anda dan jika kami tidak bisa melakukannya, maka kami tak pantas melayani Anda. Ini adalah pelanggaran kepercayaan antara Facebook dengan orang-orang yang membagikan datanya dengan kami dan mengharapkan kami melindungi itu. Kami perlu melakukan perbaikan.”
“Aku sungguh menyesal hal ini terjadi. Kami memiliki tanggung jawab dasar untuk melindungi data user,” kata Mark Zuckerberg saat wawancara dengan CNN, seperti yang dilansir dari Detik.
Nilai saham Facebook dikabarkan langsung naik hingga 0,7% setelah Mark Zuckerberg memberikan pernyataan. Mark mengatakan bahwa pihaknya akan serius melakukan investigasi dan perbaikan agar kejadian kebocoran data yang mengancam privasi pengguna ini tidak terjadi di masa mendatang.
Masalah ini berawal dari sebuah perusahaan asal Inggris, Cambridge Analytica, telah diduga memanfaatkan kebocoran data tersebut untuk digunakan dalam kampanye pemenangan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat. Kampanye Donald Trump sendiri sebenarnya telah dicekal dari jejaring sosial FB.0